Demi Percepataan, Seluruh “Civitas Akademika UM Bima Jadi Kuli Bangunan Masjid”

Tumbuh Kembangkan Nilai Gotong Royong Melalui Kampus

Moment Gotong Royong Pembangunan masjid Haedar Nashir di Kampus II UM Bima

Visioner Berita Kota Bima-Sebuah pemandangan yang dinilai sangat menarik terlihat nyata di Kampus II Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima). Dan bisa jadi bahwa aktivitas yang sangat layak diteladani tersebut sebagai yang pertama kali terjadi, khususnya di Nusa Tenggara Barat (NTB). Yakni, ratusan orang Civitas Akademika UM Bima terlihat “jadi kuli bangunan” bagi tercapainya target percepatan pemanfaatan Masjid tersebut pada Agustus tahun 2025 yang bertepatan dengan moment HUT Kemerdekaan RI ke-80 tahun 2025.

Peristiwa yang dinilai sangat spektakuler ini, dinilai sebagai yang pertama kali terjadi, khususnya di Bima. Liputan langsung Media online www.visionerbima.com melaporkan, Rektor UM Bima, DR. Ridwan M. Said, SH, MH terlihat sangat sibuk memasang material bagunan seperti mall, kawat dan lainya di atas lantai dua bangunan Masjid Haedar Nashir ini.

Hal yang sama juga dilakukan oleh para pejabat lainya di Kampus II UM Bima. Yakni mulai dari Badan Pembina Harian (BPH), Kepala Kantor, Wakil Rektor dan lainya. Dari ratusan orang Civitas Akademika UM Bima tersebut, dijelaskan dibagi menjadi beberapa Kelompok Kerja (Pokja) guna percepatan penuntasan pembangunan Masjid berlantau dua ini.

Masing-masing Pokja dijelaskan memiliki “Mandor”. Mulai dari pemasangan Mall, ancaman kawat, mencampuri semen dengan pasir, penataan bambu hingga ke penggalian septiteng. Pada moment yang dinilai sangat pantas untuk diteladani ini, antara lain, DR. Ridwan, SH, MH bukan saja bertindak sebagai “kuli”. Tetapi juga ikut mengawasi secara ketat para pekerja yang sedang giat membangun Masjid pada moment dimaksud.

Moment Gotong Royong Pembangunan masjid Haedar Nashir di Kampus II UM Bima
Di moment itu pula, salah seorang Dekan yakni Amar Ma’rif diberi tugas sebagai “Mandor” untuk mempercepat penuntasan pembangunan septiteng, WC umum dan tempat wudhu di sebelah selatan bagunan Masjid Haedar Nashir ini. DR. Hajairin, SH, MH diberi tugas sebagai “Mandor” terkait pemasangan kawat sekaligus pengawas pengolahan material berupa semen dan pasir.

Sementara Kepala Kantor Kampus II UM Bima, DR. H. Adnan diberi tugas untuk mengontrol dan mengawasi mesin pengolahan material bangunan Masjid Haedar Nashir tersebut. Ketua Badan Pembina harian (BPH) Kampus II UM Bima, Gufran S.Sos, MH termasuk H. Ilyas Sarbini, SH, MH diberi tugas dan tanggungjawab sebagai Pengawas percepatan pembangunan Masjin Haedar Nashir tersebut.

Singkatnya, seluruh Civitas Akademika setempat diberi peran sesuai amanah guna memenuhi target pemanfaat Masjib Haedar Nashir sehingga bisa digunakan pada Agustus tahun 2025.  Liputan langsung Media Online www.visionerbima.com melaporkan, Ibu-Ibu Dosen pada UM Bima juga diberi tugas dan tanggungjawab oleh Rektor UM Bima, DR. Ridwan M. Said, SH, MH.

Yakni menyajikan makanan dan minuman dengan menu yang telah dipersiapkan sejak awal. Tugas dan tanggujawab tersebut, tercatat mampu dituntaskan secara cepat pula oleh Ibu-Ibu Dosen dari berbagai Fakultas dan Jurusan tersebut.

Masih dalam liputan langsung Media ini melaporkan, kerja keras seluruh Civitas Akademika pada UM Bima guna mempercepat terpenuhinya target dimaksud terlihat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Dan dari seluruh “Kuli Akademik” tersebut ditegaskan tidak diperbolehkan istirahat sebelum adanya instruksi dari Rektornya.

Masih, Moment Gotong-Royong Pembangunan Masjid Haedar Nashir di Kampus II UM Bima 

Kegiatan istirahat terlihat hanya dilaksanakan pada dua sesi. Yakni pada waktu ibadah Sholat Dzuhur bersama-sama dan makan siang (ISOMA). Dan di moment ISOMA itu, keakraban dan kekentalan nilai kekeluargaan antar seluruh Civitas Akademika setempat pun terlihat nyata adanya. Canda-tawa pun nyata adanya di moment makan siang dengan menu ikan laut segar plus sambal “doco” khas Bima dimaksud.

“Aktivitas pembangunan ini dilakukan secara suka rela sesuai kesepakatan bersama. Dalam kaitan itu, bukan berarti kami di UM Bima tak mampu membayar tukang. Tetapi lebih kepada membuktikan bahwa sesungguhnya nilai-gotong royong masih ada di Bima. Alhamdulillah, semangat gotong royong sebagaimana budaya orang Bima antara lain terlihat nyata melalui pembangunan Masjid Haedar Nashir ini,” tandas Rektor UM Bima, DR. Ridwan M. Said, SH, MH kepada Media ini.

Nama Masjid ini, diakuinya diambil dari nama Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Indonesia, Haedar Nashir. Penempatan nama Tokoh PP Muhammadiyah pada Masjid berlantai dua tersebut, pun diakuinya atas restu dari PP Muhammadiyah dimaksud.

“Waktu beliau (Haedar Nashir) datang menjenguk Kampus UM Bima, kami berdiskusi panjang. Antara lain soal nama Masjid ini. Alhamdulillah pemberian nama Masjid ini dengan nama Beliau pun diamini oleh Beliau pula. Di moment kunjungan tersebut, Beliau juga menyarankan beberapa hal kepada saya selaku Rektor UM Bima,” tandasnya.

Lagi, Moment Gotong-Royong Pembangunan Masjid Haedar Nashir di Kampus II UM Bima
Antara lain harapanya yakni soal percepatan pembangunan Masjid Haedar Nashir, pembangunan Kampus II UM Bima, soal pemberian warna pada bangunan Kampus II UM Bima dan Masjid Haedar Nashir di Kampus II UM Bima hingga aktivitas penghijauan yang tak boleh berhentik demi memastikan keasrian, keselamatan lingkungan dan ekologi yang ada di dalamnya.

“Itu antara lain pesan-pesan penting dari Beliau yang wajib kami laksanakan. Sumber anggaran bagi pembangunan Masjid Haedar Nashir ini bukan saja dari Kampus UM Bima. Tetapi juga ada sumbangan dari banyak pihak di luar UM Bima. Antara lain dari Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, beberapa Kades di Bima dan lainya. Oleh sebab itu, kami sampai apresiasi dan terimakasi setinggi-tingginya,” terang sosok Rektor yang dikenal pekerja keras, cerdas, pintar, berpenampilan sederhana, humanisme tinggi, tak pernah lepas dari buku dan jarang bicara tetapi humble (hangat) ini.

Semangat gotong royong yang melibatkan seluruh Civitas Akademika UM Bima tersebut, diakuinya guna mewujudkan target pemanfaatan  Masjid Haedar Nashir ini di Bulan Agustus tahun 2025 yang bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-80 tahun 2025 pula. Sementara Arsitektur bagi pembangunan Masjid ini mulai dari Master Plan hingga DED, diakuinya bukan menggunakan tenaga dari luar.

“Tetapi karya arsitekturalnya bersumber dari SDM Mahasiswa Pasca Sarjana (Magister) Fakultas Teknik Sipil UM Bima. Insya Allah hasil karya Arstiktural mereka ini akan membuahkan hasil yang sangat baik. Sentuhan Arsitektural SDM Fakultas Teknik Sipil tersebut juga terkait pembangunan gedung Kampus II UM Bima. Dan Insya Allah semangat gotong royong ini akan terus ditumbuhkan,” ujarnya.

Lagi-Lagi, Masih, Moment Gotong-Royong Pembangunan Masjid Haedar Nashir di Kampus II UM Bima
 Penjelasan yang sama juga disampaikan oleh Ketua BPH pada UM Bima, Gufran, S. Sos, MH (Gefon). Sosok humoris dan sangat baik ini memasikan bahwa semangat gotong royong ditumbuhkan melalui pembangunan masjin Haedar Nashir ini. Sementara soal persiapan, diakuinya sudah dimatangkan terlebih dahulu sebelumnya.

“Instruksi Pak Rektor terkait gotong royong pembangunan ini lahir setelah semuanya disepakati secara bersama-sama oleh seluruh Civitas Akademika UM Bima. Selain membuktikan kebersamaan dan nilai kdekeluargaan yang sangat kuat dibawah kendali Pak Rektor UM Bima ini, melalui pembangunan Masjid Haedar Nashir ini juga membuktika bahwa sesungguhnya nilai gotong royong di Bima sampai sekarang masih sangat kental,” papar Gefon.        

Gefon juga membenarkan bahwa semangat gotong royong ini juga berorientasi kepada percepatan penggunaan Masjid Haedar Nashir pada Agustus 2025 dan bertepatan dengan HUT RI ke-80 tahun 2025. Gefon menambahkan, masjid haedar Nashir ini bukan saja dimanfaatkan untuk Ibadah Sholat Berjamaah. Tetapi di dalamnya juga dibangun fasilitas untuk diskusi ilmiah untuk memperkokoh nilai keimanan dan ketqwaan bagi Umat Islam, tak terkecuali di Kampus UM Bima.

Dan Masih di Moment Gotong-Royong Pembangunan Masjid Haedar Nashir di Kampus II UM Bima
“Bangunan Masjid ini juga dilengkapi dengan WC, tempat berwudhu dan Insya Allah di lantai satunya juga ada fasilitas pertemuan untuk diskusi ilmiah dan kegiataan keagamaan lainya. Pemanfaatan Masjid ini nantinya bukan saja untuk internal Kampus II UM Bima. Tetapi juga di peruntukan kepada masyarakat yang ada di sekitarnya. Inilah yang menjadi salah satu cerminan dari misi keumatan dari Ormas Islam Muhammadiyah, membangun Kampus Muhammadiyah dan nilai keimanan dan ketaqwaan bagi Umat Islam” papar Gefon.

Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang Dosen Fakultas Hukum pada UM Bima, H. Ilyas Sarbini, SH, MH. Mantan Ketua KPUD dan Pengacara senior Bima ini memastikan bahwa kegiatan gotong-royong terkait pembangunan Masjid Haedar nashir ini merupakan wujud nyata dari nilai partisipasi di Bima yang sampai saat ini masih sangat kental. Dan nilai penting tersebut, diakuinya harus ditumbuhkan melalui dunia Akademisi (Kampus).

“Hari ini seluruh Civitas Akdemika UM Bima dibawah kendali Pak Rektor setempat, tentu saja ikut mengambil bagian di dalamnya. Kesanya, ya tentu saja kita semua bangga, apresiatif dan memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya. Dan diharapkan agar aktivitas gotong royong ini bisa ditumbuh kembangkan oleh seluruh elemen masyarakat Bima,” harapnya. (RIZAL/AL/DK/DINO) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.