Dompu Membara dan Berduka, Satu Tewas serta Sejumlah Rumah Serta Kendaraan Dibakar Usai Pesta Miras
![]() |
Rumah Dibakar Pasca Tragedi Berdarah Usai Pesta Mirasi di Dompu, Sabtu Malam (9/8/2025) |
Visioner Berita Kabupaten Dompu-Masyarakat di Kabupaten Dompu dihebohkan oleh peristiwa berdarah usai dugaan pesta Minuman Keras (Miras), Sabtu malam (9/8/2025). Kisa nyata membara dan berujung duka serta air mata berkempanjangan itu mengakibatkan satu orang tewas, empat unit mobil, empat unit rumah batu bertingkat serta sejumlah sepeda motor dibakar massa.
Peristiwa sangat memilukan itu terjadi di Dusun Maulana Desa Sorisakolo Kecamatan Dompu-Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB). Berdasarkan informasi yang dihoimpun oleh berbagai Awak Media melaporkan bahwa warga asal Desa Sorisakolo yakni Arif Rahman (30) tewas ditempat setelah ditengarai keras dibacok oleh salah seorang warga asal Dusun Bada Kelurahan Bada yakni Ahmad (40). Korban ditebas hingga tersungkur dan bersimbah darah di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yakni setelah melaksanakan pesta Miras.
Masih menurut informasi yang dihimpun oleh sejumlah Awak Media melaporkan, kisah nyata tragis tersebut bermula dari sekitar pukul 23.05 Wita Ahmad bersama dua orang rekanya yakni Andi Irfan dan Juna menggelar pesta Miras jenis arak Bali dan bir bintang di rumah Andi Irfan pula. Tak lama kemudian Arif Rahman termasuk Ade datang berama temanya di TKP dan kemudian melakukan pesta Miras secara bersama-sama. Kedatang mereka di TKP itu sekitar pukul 23.45 Wita.
Salah seorang personil Aparat yang meminta identitasnya dirahasiakan mengungkap, diduga di tengah pesta Miras itu berlangsung praktis saja muncul percekcokan. Dugaan percekcokan antar sesama penikmat Miras tersebut berhasil memecah amarah.
“Sekitar pukul 23.38 Wita, diduga sempat terjadi adu mulut antara Ade dan Juna. Oleh karenanya, Ahmad meminta meminta korban dan Ade pulang,” bebernya.
Sumber tersebut kemudian menjelaskan bahwa saat korban keluar dari rumah, Ahmad mengikutinya dari belakang. Dan pada moment bersamaan, diduga Ahmad langsung membacok leher Arif Rahman hingga tersungkur di tanah dan kemudian tewas di TKP dalam kondisi bersimbah darah.
“Pada saat itu pula korban sempat berteriak minta tolong dan selanjutnya tersungkur di tanah dalam kondisi tak sadarkan diri. Usai menebas leher korban hingga tewas dalam kondisi bersimbah dara, terduka pelaku langsung melarikan diri,” ungkapnya.
Sumber kembali membeberkan, kisah nyata sangat tragis ini pun tak luput dari pendengaran warga sekitar. Selanjutnya warga berbondong-bondong datang ke TKP. Dan saat itu pula warga melihat secara langsung tubuh korban tak bernyawa dan bersimbah darah tergeletak di tanah di TKP itu.
“Pada moment bersamaan, korban langsung dibawa ke RSUD Dompu guna ditangani secara medis. Namun Dokter yang menanganinya bahwa korban telah meninggal dunia sebelum tuiba di RSUD Dompu. Oleh karenanya, pada malam itu juga jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka,” tersang sumber.
Namun demikian, peristiwa ini berhasil menyulut kemarahan warga. Akibatnya, rumah yang diduga dijadikan sebagai tempat peasta Miras tersebut pun dibakar oleh warga. Kobaran api pun tak tak bisa dicegah.
Akibatnya, tiga unit mobil yakni dump truk, Avanza, dan pick up, empat unit sepeda motor, serta empat unit rumah (tiga rumah hangus terbakar dan satu unit rumah mengalami kerusakan berat akibat lemparan batu). Sementara total kerugian akibat insident tersebut dijelaskan mencapai Ratusan Juta Rupiah.
“Hingga sekitar pukul 02.55 Wita, api masih berkobar dan belum ada mobil pemadam kebakaran di lokasi. Dugaan sementaranya, motif pembacokan hingga korban meninggal dunia oleh terduga pelaku itu karena dipicu dendam pribadi. Dugaan dendam pribadi yakni antara korban dengan terduga pelaku,” duganya.
Hingga berita ini ditulis, terduga pelaku tersebut dijelaskan masih menjadi buron pihak aparat Kepolisian Polres Dompu. Dan hingga saat ini pula, pihak Kepolisian setempat masih menyelidiki tempat persembunyian terduga pelaku.
Secara terpihak Kapolres Dompu melalui Kasi Humas setempat, AKP Zuharis SH menyatakan bahwa penanganan di lapangan tidak hanya dilakukan oleh personel Polsek Dompu. Tetapi juga diback up oleh sejumlah anggota Polres Dompu, tak terkecuali termasuk Tim Jatanras.
“Usai kejadian itu, kami langsung mengamankan TKP. Tak hanya itu, kami juga melakukan olah , TKP, mengumpulkan Barang Bukti (BB) hingga melakukan pengamanan ketat bersama Tim Jatanras untuk guna mencegah agar konflik tidak meluas,” paparnya, Minggu (10/10/2025).
Zuharis menambahkan bahwa selain pengamanan, tim gabungan juga membentuk satuan pencarian untuk memburu pelaku terduga pelaku hingga hingga kini masih buron. Tak hanya itu, patroli dan penjagaan diperketat di wilayah Desa Sorisakolo. Upaya itu melibatkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam upaya mediasi dan meredam emosi warga.
“Melalui kesempatan ini, kami menghimbau agar masyarakat senantiasa menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada Aparat Penegak Hukum (APH). Dan dalam kasus ini pula, Polisi telah mengamankan sejumlah BB serta melakukan oleh TKP. Ini merupakan cerminan awal dari keseriusan kami menindak lanjuti kasus ini secara serius sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” pungkasnya. (RIZAL/RUL/AL/DINO/DK)
Tulis Komentar Anda