Kilas Balik Lutfi-Feri, Dari Dilantik-Syukuran Hingga Mencium Tangan Ibu Kandung dan Mertua
“Ada Bahagian, Sedih dan Bahkan Kecewa”
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkifeflimansyah saat melantik Lutfi-Feri sebagai Walikota-Wakil Walikota Bima di Lombok Raya Mataram-NTB |
Visioner Berita Kota Bima-“Antara gembira dan sedih, itulah fakta
yang dirasakan oleh publik khususnya di Kota Bima”. Rasa gembira dan bahkan
bahagianya adalah ketika Pasangan Walikota-Wakil Walikota Bima periode 2018-2023
sukses memenangkan Pilkada Kota Bima hingga keduanya dilantik secara resmi oleh
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimasyah di aula utama Hotel Lombok Raya
Mataram-NTB, Rabu (26/9/2018).
Sementara “kesedihan dan
kekecewaan publik” terungkap ketika Walikota-Wakil Walikota Bima yang berasal
dari masyarakat biasa ini tidak dilantik di Kota Bima sebagaimana keyakinan
yang diberikan oleh Ketua DPRD Kota Bima, Syamsurih, SH, PJ Walikota Bima saat
itu, Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH, dan Plt Kabag Humas Kota Bima, H. Abdul
Malik, SP, M.AP. Ketiganya, memberikan keyakinan kepada publik bahwa Lutfi-Feri
dilantik di depan halaman kantor Walikota Bima pada tanggal 26 September 2018.
Sayangnya, ternyata keyakinan
yang disuguhkan oleh ketiganya kepada publik melalui media massa tersebut,
justeru tak berbanding lurus dengan kenyataan. Buktinya, Lutfi-Feri dilantik di
Mataram-NTB. Pertanyaan demi pertanyaan dan penilaian kesedihan publik serta
kekecewaannya, pun terus terkuak di atas permukaan.
Betapa tidak, persiapan demi
persiapan untuk menyambut kegiatan pelantikan Lutfi-Feri di depan halaman
kantor Walikota Bima tersebut, pun sudah dimatangkan oleh banyak pihak. Salah
satunya, ribuan undangan telah dicetak oleh Bagian Umum Setda Kota Bima.
Beberapa hotel pun telah disewa untuk tamu undangan yang hadir dari luar daerah.
Lutfi-Feri padas moment Syukuran pasca dilantik sebagai Walikota-Wakil Walikota Bima periode 2018-2023 |
Situasi tak kalah menariknya yang
terkuak, yakni ketika Menteri Perdagangan, Ketua DPR-RI, Ketua MK, Ketua MPR,
Ketua Umum DPP PAN yang sudah terlebih dahulu meyakini acara pelantikan di kota
Bima tersebut, akhirnya tidak hadir pada kegiatan pelantikan keduanya di
Mataram. Pasalnya, informasi menyebutkan bahwa Tokoh-Tokoh penting Nasional
tersebut awalnya sudah meyakini bahw3a Lutfi-Feri dilantik di kota Bima
sebagaimana pernyataan Ketua DPRD setempat, Syamsurih, SH sebagaimana dilansir
oleh sejumlah media massa.
Masih soal suasana tertanggal 24
September 2018, Lutfi berkoordinasi langsung dengan Bupati Bima untuk menyambut
kehadiran Menteri Perdagangan, dan rencananya setelah mengikuti kegiatan
pelantikan Lyutfi-Feri di halamabn kantor Walikota Bima sebagaimana digaungkan
itu-akan langsung berkunjung ke tambak garam di Kecamatan Woha sebagai upaya
untuk membantu anggaran soal produksi garam beryodium yang dikelola oleh PD
Wawo. Tak hanya itu, Direjktur Umum PD Wawo, Sudirman SH alias Tofan bersama
pasukannya pun percaya dengan hal itu hingga telah mempersiapkan diri untuk
menyambut kehadiran Menteri perdagangan RI tersebut.
Lutfi-Feri pada kegiatan Doa di acara Syukuran di depan halaman kantor Walikota Bima pasca dilantik sebagai Walikota-Wakil Walikota Bima |
Namun selanjutnya, Bupati Bima
kembali bertanya-tanya. “Memang benar kalau kegiatan pelantikan Lutfi-Feri
dilaksanakan di Kota Bima,” tanyanya. Ketika berada di Mataram-NTB dalam rangka
mengikuti kegiatan pelantikan Lutfi-Feri oleh Gubernur NTB, Bupati Bima justeru
mengungkapkan tentang firasatnya. “Dari awal, firasat saya bahwa Lutfi-Feri
tetap dilantik di Mataram oleh Gubernur NTB,” ungkapnya.
Berbagai sumber Visioner
menegaskan, keputusan Gubernur NTB untuk melantik Lutfi-Feri di Mataram tidak
bisa disalahkan. Sebab, hal tersebut telah sesuai dengan ketentuan Perpres
nomor 16 tahun 2016. Dan dalam aturan tersebut, secara tegas dan eksplisit
menyatakan bahwa pelantikan Bupati-Wakil Bupati/Walikota-Wakil Walikota yang dipilih
secara serentak merupakan kewenangan Gubernur. Oleh karenanya, pelantikan
Kepala daerah-Wakil kepala daerah tersebut, merupakan ranahnya Pemerintah
Provinsi, tak terkecuali di NTB. Terkait untuk pelantikan Walikota-Wakil
Walikota Bima tersebut, Gubernur NTB tidak pernah mengeluarkan pernyataan
secara resmi baik melalui media massa maupun melalui surat resmi pula.
Hj. Elly Alwainy H. Muhammad Lutfi, SE (kanan)-Juhriyati Feri Sofiyan, SH (kiri), dan inilah dua wanita tangguh dibalik keberhasilan Lutfi-Feri |
Bagaimana reaksi Lutfi-Feri Ketika Pelantikan di Kota Bima Gagal
Dilaksanakan?, Visioner pun mengivestigas soal yang satu ini. Sayangnya,
Lutfi-Feri saat itu tidak berhasil dikonfirmasi. Namun, kabar akurat dari
orang-orang dekatnya mengungkap, Lutfi-Feri selain marah juga kecewa atas
keyakinan yang diberikan oleh “orang-orang itu” tentang pelantikan dilaksanakan
di Kota Bima. “Keduanya kecewa dengan orang-orang yang telah memberikan
keyakinan bahwa kegiatan pelantikan itu dilaksanakan di Kota Bima sebagaimana
pemberitaan di sejumlah media massa,” ungkap orang-orang dekat Lutfi-Feri.
Kendati demikiaj, keduanya tetap
mengikuti kegiatan pelantikan di Mataram NTB sebagaimana keputusan Gubernur NTB
yang diperkuat oleh Perpres nomor 16 tahun 2016. Dan orang-orang dekat
Lutfi-Feri ini juga menegaskan, keputusan Gubernur NTB sesuai ketentuan aturan
yang berlaku tersebut adalah sangat tepat.
Senyum manis Lutfi-Feri saat menerima bantuan Ambulance dari Bank BNI 46 Cabang Bima |
Sejumlah “persoalan lain” yang
terjadi selama Lutfi-Feri mengiktui kegiatan pelantikan di Mataram-NTB, salah satunya soal tiket pesawat
kepulangan Lutfi beserta isteri dan keluarganya. Haln yang sama, juga dirasakan
oleh Feri Sofiyan dan isteri beserta keluarganya. Saat kembali ke Bima Kamis
pagi dengan menggunakan pesawat Garuda, tempat duduk Lutfi berada di belakang,
sementara isterinya berada di kursi bagian depan. Yang tak kalah menariknya,
terungkap saat berada di Bandara Internasional Lombok (BIL) keluarga Lutfi
justeru harus berdiri lama di depan loket sembari menunggu boarding. Oleh
karenanya, kerja Humas Protokoler Kota dibawah kendali Malik itu terus
dipertanyakan.
Persoalan tiket pesawat
kepulangan ke Kota Bima pada Kamis siang untuk Feri Sofiyan dan isteri beserta
keluarganya, juga terkuak adanya kendala. Informasi yang terkuak menyebutkan,
Feri Sofiyan dan isteri beserta keluarganya yang menggunakan pesawat NAM Air
tujuan Lombok-Bima nyaris tak memperoleh tiket pesawat.
Ribuan Undangan memadati halaman kantor Walikota Bima saat acara syukuran Lutfi-Feri pasca dilantik sebagai Walikota-Wakil Walikota Bima |
Pada kegiatan syukuran tersebut,
juga dirangkaikan dengan acara hiburan rakyat yang menampilkan Ntumbu Tuta,
Kareku kandei, tarian khas Bima, Gantao, Silat tradisional, nyanyian Lutfi-Feri
yang dipadukan dengan senam Lutfi-Feri yang menampilkan pakaian SASAMBO, dan
konten-konten hiburan lainnya.
Terlihat Tokoh Agama dan Masyaraat di arena sukuran pasca pelantikan Lutfi-Feri |
Tak hanya itu, Lutfi juga
memaparkan rasa terimakasihnya kepada seluruh masyarakat Kota Bima yang telah
memenangkannya di Pilkada beberapa bulan silam. Bukan itu saja, Lutfi juga
mengucapkan apresiasi dan teruimakasih luar biasanya kepada ibu kandungnya,
mertua dan seluruh keluarganya yang selalu bersamanya selama proses Pilkada
berlangsung. Maka kedepannya, Lutfi sangat berharap agar keluarganya menjadi
penasehat sekaligus mengingatkan ke arah yang lebih baik selama menjadi Walikota
Bima.
Pada moment itu pula, Lutfi-Feri
juga menerima bantuan ambuiance senilai ratusan juta rupiah dari Bank BNI 46 Cabang Bima. Ambulance tersebut,
diserahkan sevara langsung oleh Kepala BNI Cabang Bima, H. Muhammad Amir kepada
Lutfi-Feri. “Ambulance ini juga merupakan bagian dari upaya yang dilakukan oleh
kami dalam rangka melayani masyarakat Kota Bima. Untuk itu, terimakasih dan
apfresiasi kami sampaikan kepada pihak Bank BNI 46 Cabang Bima,’ papar Lutfi
dalam sambutannya.
Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri dan Tokoh lainnya pada acara syukuran pasca Lutfi-Feri dilantik sebagai Walikota-Wakil Walikota Bima |
Hal spektakuler yang dilakukan
oleh Lutfi tersebut, spontans aja mendapat aplousan dari ribuan undangan yang hadir.
Dan aksi tersebut, tercatat berlangsung sekitar dua menit lamannya. Pun hal
itu, juga terdokumentasi oleh cameran yang juga hadir pada acara syukuran ini. Selanjutnya,
Lutfi kembali berada di podium dan melanjutkan kegiatan sambutannya.
H. Muhammad Lutfi, SE saat mencium tangan mertuanya di acara syukuran pasca dilantik sebagai Walikota Bima |
Liputan langsung sejumlah awak media menjelaskan,
kegiatan syukuran ini dimulai sekitar pukul 14.40 Wita hingga beberapa saat
jelangh Sholat Maghrim, Usai kegiatan di depan halaman kantor Walikota Bima,
acara dilanjutkan dengan makan bersama di aula utama Kantor Walikota Bima.
Singkatnya, ribuan undangan yang hadir juga turut serta mencicipi hidangan yang
disediakan oleh Pemkot Bima. Persiapan makanan oleh panitia penyelenggara
kegiatan ini, juga tak terkuak adanya kekecewaan. Pasalnya, ribuan undangan yang
hadir termasuk masyarakat biasa juga menyatakan kepuasaan atas pelayanan
dimaksud.
Singkatnya, Lutfi-Feri telah resmi menjadi Walikota-Wakil Walikota Bima periode 2018-2023. Setelah melewati kegiatan pelantikan di Mataram dan moment syukuran yang dihadiri oleh ribuan undangan itu, Jum'at (28/9/208) merupakan hari pertama bagi keduanya berkantor. Sementara Drs. H. Wirajaya Kusuma yang sebelumnya menjabat sebagai PJ, pun telah meninggalkan Kota Bima sekitar tiga hari sebelum Lutfi-Feri dilantik secara resmi oleh Gubernur NTB di Mataram.
Pada moment pelantikan Lutfi-Feri sebagai Walikota-Wakil Walikota Bima di Hotel Lombok Raya itu, juga diakhiri dengan acara serah terima jabatan (Sertijab) antara Lutfi-Feri dengan Wirajaya Kusuma. Kegiatan tersebut, terlihat berlangsung singkat. Dalam sambutannya pada kegiatan tersebut, Wirajaya Kusuma menjelaskan tentang proses, tahapan dan mekanisme serta pertimbangan dari Mendagri untuk menunjuknya sebagai PJ Walikota Bima.
Selain itu, Wirajaya juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kota Bima yang telah berpartisipasi membantunya selama menjabat sebagai PJ Walikota Bima. "Namun jika masyarakatkan Kota Bima menjumpai adanya kekeliruan dan bahkan kesalahan saya selama menjabat sebagai PJ Walikota Bima, maka lewat lewat kesempatan ini saya dan keluarga memohon maaf yang sedalam-dalamnya," tutur Wirajaya yang juga tercatat gagal mewujudkan pernyataannya dalam melantik Lutfi-Feri di Kota Bima.
Di arena Sertijab itu, Wirajaya terlihat tampil dengan santai sebagaimana kebiasaannya sebelumnya, dan sedikitpun tak terlihat ada beban yang nampak pada raut wajahnya. Ia pun berharap agar Walikota-Wakil Walikota Bima yang baru dilantik ini mampu membuktikan pengabdian terbaiknya melalui kinerja nyata sebagaimana harapan seluruh rakyat Kota Bima pula. "Pun itu merupakan ekspektasi kita semua, selamat untuk Lutfi-Feri," ujarnya.
Masih di moment Sertijap tersebut, Wirajaya juga mengakui ikatan persaudaraan yang dibangunnya dengan sejumlah elemen masyarakat Kota Bima terutama kepada Eksekutif maupun Legislatif kendati umur jabatannya sebagai PJ tidaklah terlalu lama. Yang tak kalah menariknya, di moment itu Wirajaya mengaku sangat akrab dengan Ketua DPRD Kota Bima, Samsurih, SH walau mengenalnya tergolong baru.
"Walau baru mengenalnya, namun saya dengan Pak Syamsurih ini sudah sangat akrab dan bersahabat. Karena persahabatan dan keakraban kami berdua sudah sangat melekat, rasa-rasanya sama seperti orang yang sudah lama saling kenal. Oleh karenanya, saya mengapresiasi dan berterimakasih kepada Pak Syamsurih," pungasnya.
(TIM VISIONER)
Singkatnya, Lutfi-Feri telah resmi menjadi Walikota-Wakil Walikota Bima periode 2018-2023. Setelah melewati kegiatan pelantikan di Mataram dan moment syukuran yang dihadiri oleh ribuan undangan itu, Jum'at (28/9/208) merupakan hari pertama bagi keduanya berkantor. Sementara Drs. H. Wirajaya Kusuma yang sebelumnya menjabat sebagai PJ, pun telah meninggalkan Kota Bima sekitar tiga hari sebelum Lutfi-Feri dilantik secara resmi oleh Gubernur NTB di Mataram.
Pada moment pelantikan Lutfi-Feri sebagai Walikota-Wakil Walikota Bima di Hotel Lombok Raya itu, juga diakhiri dengan acara serah terima jabatan (Sertijab) antara Lutfi-Feri dengan Wirajaya Kusuma. Kegiatan tersebut, terlihat berlangsung singkat. Dalam sambutannya pada kegiatan tersebut, Wirajaya Kusuma menjelaskan tentang proses, tahapan dan mekanisme serta pertimbangan dari Mendagri untuk menunjuknya sebagai PJ Walikota Bima.
Moment Sertijab dari Wirajaya (satu dari kiri) ke Lutfi (tengah) dan disaksikan oleh Ketua DPRD Kota Bima, Syamsurih SH (paling kanan) |
Di arena Sertijab itu, Wirajaya terlihat tampil dengan santai sebagaimana kebiasaannya sebelumnya, dan sedikitpun tak terlihat ada beban yang nampak pada raut wajahnya. Ia pun berharap agar Walikota-Wakil Walikota Bima yang baru dilantik ini mampu membuktikan pengabdian terbaiknya melalui kinerja nyata sebagaimana harapan seluruh rakyat Kota Bima pula. "Pun itu merupakan ekspektasi kita semua, selamat untuk Lutfi-Feri," ujarnya.
Masih di moment Sertijap tersebut, Wirajaya juga mengakui ikatan persaudaraan yang dibangunnya dengan sejumlah elemen masyarakat Kota Bima terutama kepada Eksekutif maupun Legislatif kendati umur jabatannya sebagai PJ tidaklah terlalu lama. Yang tak kalah menariknya, di moment itu Wirajaya mengaku sangat akrab dengan Ketua DPRD Kota Bima, Samsurih, SH walau mengenalnya tergolong baru.
"Walau baru mengenalnya, namun saya dengan Pak Syamsurih ini sudah sangat akrab dan bersahabat. Karena persahabatan dan keakraban kami berdua sudah sangat melekat, rasa-rasanya sama seperti orang yang sudah lama saling kenal. Oleh karenanya, saya mengapresiasi dan berterimakasih kepada Pak Syamsurih," pungasnya.
(TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda