Gagasan Besar Bima RAMAH, Perkuat IMTAQ, Optimalisasi Potensi SDA Serta Berdayakan SDM Lokal

IDP-Dahlan.

Visioner Berita Kabupaten Bima-Ide dan gagasan besar Bima Religius, Aman Makmur Amanah dan Handal (RAMAH) yang diprakarsai oleh Dinda-Dahlan sejak tahun 2015 lalu bukanlah tanpa dasar atau sebab.

Visi-misi tersebut dicetus berangkat dari problem-problem yang terjadi di Kabupaten Bima kala itu. Salahsatunya Kabupaten Bima yang kerap terjadi konflik sosial atau perang antar kampung hingga dianggap sebagai daerah zona merah.

Stigma zona merah itu sangat melekat. Berdampak negatif di segala aspek kehidupan dan pembangunan daerah. Terutama terhambatnya aktivitas perekonomian masyarakat. Parahnya lagi, Kabupaten Bima krisis kepercayaan dari Pemerintah Pusat hingga pihak-pihak yang ingin menanamkan investasi.

Tapi semenjak hadirnya Bima RAMAH yang berisi berbagai program, persoalan tersebut pelan-pelan mampu diminimalisir. Dari tahun ke tahun Kabupaten Bima terus berbenah untuk langkah maju. Memastikan situasi dan kondisi daerah aman.

Dinda-Dahlan mengawali programnya dengan mengedepankan aspek Religius dan spiritualitas. Bahkan pada awal tahun 2018 lalu, mulai diberlakukan 3 Peraturan Bupati (Perbub) Bima antara lain Gerakan Pesantren Sehari (GPS), Magrib Mengaji dan Shubuh Berjama’ah. Tujuannya untuk meningkatkan serta memperkuat Keimanan an Ketaqwaan (Imtaq).

Selain itu, program ini juga diharapkan tumbuh kembangnya kehidupan masyarakat yang diberangi dengan nuansa keislaman hingga terciptanya daerah yang kondusif dan aman. Tidak hanya masyarakat, tetapi juga aman bagi warga lain yang berkunjung ke Bima, terutama pihak yang ingin menanamkan investasi.

Selain itu Dinda-Dahlan juga fokus mengoptimalkan potensi Sumber Daya Alam (SDA). Berbagai komoditi lokal yang dimiliki mulai di sektor pertanian perikanan, peternakkan dan perkebunan dikelola dengan baik melalui pendampingan OPD teknis terkait.

Harapanya berbagai komoditi yang dihasilkan itu menjadi produk unggulan dan mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional. Muara akhirnya meningkatkan perekonomian atau pendapatan masyarakat (Makmur).

Selama 4 tahun terakhir optimalisasi itu cukup membuahkan hasil, beberapa komoditi asal Kabupaten Bima kini menjadi produk unggulan dan banyak di kirim keluar daerah, seperti jagung, bawang merah, bawang putih hingga hewan ternak sapi dan kerbau.

Dinda Dahlan juga terus berdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menyasar semua kalangan, tanpa terkecuali kalangan muda (milenial) dan perempuan. Pemberdayaan dilakukan untuk mendorong kaum dan perempuan agar lebih mandiri.

Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 2.541 wirausaha muda yang berhasil dicetak melalui program SiPerkasa. Sementara untuk memandirikan kaum perempuan, Dinda-Dahlan meluncurkan program Kios Untuk Produk Kelompok Usaha Perempuan (KUPU KUPU) dan berhasil mendorong kemandirian ekonomi perempuan sekitar 3.000 orang.

Selain berdayakan kaum muda dan perempuan, Dinda-Dahlan selama 4 tahun lebih juga mendorong ASN agar Amanah, sebagai birokrat yang melayani bukan dilayani. Menempatkan pejabat berdasarkan kompetensi, kapablitas dan tanpa pandang bulu.

ASN diharapkan menjadi aparatur yang memiliki ilmu dan nilai agama yang cukup sehingga dipastikan setiap peraturan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik. Sebagai upaya terciptanya Pemerintahan yang baik atau good goverment.

“Berbagai program yang sudah dijalankan akan kita tingkatkan dan dituntaskan. Kami bertekad mewujudkan daerah yang Handal, Maju dan Mandiri sesuai yang kita cita-citakan bersama,” pungkas Cabub nomor 3, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.