Ukir Sejarah Baru di Ajang Bergengsi PON Papua, NTB Duduki Peringkat 9 dari 34 Provinsi di Indonesia

Ketua KONI NTB H Andy Hadianto (dua dari kanan) dan Ketua Kontingen NTB H Mori Hanafi (dua dari kiri) saat memberikan keterangan pada wartawan.

Visioner Berita Jayapura-Kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) Nusa Tenggara Barat berhasil mengukir dan memecahkan rekor dengan meraih 15 medali emas dan menduduki peringkat 9 secara nasional pada ajang PON XX di Papua dari 34 Provinsi di Indonesia. Hal ini adalah raihan medali emas terbanyak sepanjang sejarah keikutsertaan NTB dalam multievent olahraga empat tahunan tingkat nasional. Medali emas terakhir untuk NTB dipersembahkan Dian Ekayanti dari cabang olahraga atletik, Kamis (14/10/2021).

Dian meraih medali emas di nomor 3 ribu halang rintang setelah membukukan catatan waktu 10:38,04. Medali perak diraih atlet Sulawesi Selatan Fitri dengan catatan waktu 10:50,59. Sedangkan medali perunggu diraih Afriana Paijo asal NTT dengan waktu 10:55,83.

Prestasi Dian di PON Papua bersinar. Meski PON Papua merupakan PON pertamanya, tetapi Dian sudah berhasil menyumbangkan dua medali bagi NTB. Satu medali emas dari nomor lari 3.000 meter halang rintang putri dan satu medali perak dari nomor lari 1.500 meter putri.

Torehan 15 medali emas NTB memang masih belum mencapai target yang ditetapkan, yakni 17 medali emas. Namun perolehan medali NTB pada PON Papua XX/2021 sudah menyamai target yang ditetapkan untuk PON Jabar/2016.

Ketua Kontingen NTB H Mori Hanafi menjelaskan, kontingen NTB sudah menyelesaikan seluruh nomor pertandingan yang digelar di PON Papua. Dari 19 cabor yang diikuti, NTB mengumpulkan 15 medali emas, 11 medali perak, dan 12 medali perunggu.

”Kami sadar pencapaian ini masih di bawah target 17 emas. Ada beberapa cabor yang nyaris meraih medali emas seperti di cabor menembak,” ujarnya saat konferensi pers.

Mori menjelaskan, hasil 15 medali emas merupakan hasil yang terbaik. Bahkan ada cabor yang tidak ditargetkan medali emas justru menyumbang medali emas. Tetapi ada juga yang ditargetkan namun tidak mencapai targetnya.

”Apa pun itu merupakan tanggung jawab saya sebagai ketua kontingen. Dinamika perkembangan dan jalannya pertandingan juga tanggung jawab saya. Jangan patah semangat karena ini sudah bagus,” katanya.

Wakil Ketua DPRD NTB ini juga mengapresiasi perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan atlet dan pelatih selama persiapan hingga pelaksanaan PON Papua. 

”Mereka rela meninggalkan keluarga dan segala rutinitasnya untuk mencapai hasil terbaik,” cetusnya.

Menurut Mori, hasil 15 medali emas ini adalah hasil yang sangat luar biasa. Di tengah pandemi, keterbatasan waktu persiapan, dan anggaran yang ada. Apalagi raihan ini melebihi capaian NTB dari PON Riau/2012 dan PON Jabar/2016.

Berdasarkan data, perolehan medali NTB pada PON Riau/2012 NTB meraih 24 keping medali. Terdiri dari 11 medali emas, 5 medali perak, dan 7 medali perunggu.

Kemudian di PON Jabar/2016, NTB mengumpulkan 39 keping medali. Yakni 11 medali emas, 10 medali perak, dan 18 medali perunggu. Yang terbaru adalah PON Papua/2021, NTB meraih 38 keping medali. Terdiri dari 15 medali emas, 11 medali perak, dan 12 medali perunggu.

Klasmen akhir perolehan medali PON XX/2021 Papua.

Ketua KONI NTB, H. Andy Hadianto mengatakan, hasil yang diraih kontingen NTB ini juga karena dukungan dari seluruh pihak. Termasuk Pemprov NTB yang ditunjukkan secara langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTB dengan memberi dukungan pada atlet di Papua. 

”Kesuksesan ini karena rasa kebersamaan,” cetusnya.

Kunci dari meningkatnya prestasi olahraga NTB di PON adalah adanya pembinaan yang berkelanjutan dan matang. Seperti melakukan persiapan pemusatan latihan daerah jangka panjang, dan ini terbukti berhasil.

”Poinnya adalah persiapan jangka panjang. Karena tidak ada prestasi yang instan,” katanya.

Dengan raihan medali tersebut, NTB berada di peringkat sembilan nasional. Ini juga menjadi tolok ukur keberhasilan pembinaan dan persiapan sektor olahraga menghadapi multievent empat tahunan nasional.

”Ini sejarah baru bagi NTB. NTB bisa berada di papan atas, masuk 10 besar,” cetusnya.

Lebih lanjut, Andy mengatakan, keberhasilan ini bisa dicapai karena atlet, pelatih, pengurus KONI dan cabor berani menghadapi tantangan yang ada. Seperti minimnya anggaran yang digunakan jika dibandingkan provinsi lain. Termasuk penghentian sementara pemusatan latihan karena pandemi Covid-19.

Untuk menghadapi PON selanjutnya, KONI NTB tetap berharap Pemprov NTB bisa mendukung metode persiapan jangka panjang. Dengan mempersiapkan atlet yang berpotensi meraih medali. Khususnya untuk PON Aceh-Sumatera Utara yang akan digelar dalam tiga tahun ke depan.

”Waktu persiapan yang ada sangat pendek. Setelah kembali, kita harus merancang strategi dan program lagi. Saya yakin prestasi bisa ditingkatkan lagi, tentunya dengan bekerja bersama-sama,” pungkasnya. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.