“Jagung Subur Banjirpun Subur”, Walikota Bima Sempat Gunakan Sepeda Motor Pantau Wilayah Terdampak

Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE (Belakang) Diboncengi Oleh Crizna Menggunakan Sepeda Motor Saat Memantau Kondisi Warga Terdampak Banjir, Minggu (28/11/2021)

Visioner Berita Kota Bima-Pada setiap musim hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten dan Kota Bima, bukan saja berdampak positif bagi kian suburnya tanaman jagung milik warga. Tetapi juga yang “tak kalah suburnya” adalah luapan air di berbagai pemukiman warga akibat banjir terutama di Kota Bima.

Catatan Media Online www.visionerbima.com mengungkap, hingga kini aksi penggundulan hutan hingga ke kawasan hutan tutupan negara di sejumlah wilayah di Kabupaten Bima dan bahkan Kabupaten Dompu belum mampu dicegah. Hutan dibabat dan selanjutnya ditanami jagun oleh warga.

Sementara upaya reboisasi yang dilakukan oleh sejumlah pihak termasuk Pemerintah, dinilai masih tak berbanding lurus dengan aksi perambahan hutan secara ilegal oleh oknum tak bertanggungjawab. Oleh sebab itu, catatan berbagai media massa juga menjelaskan bahwa aksi perambahan hutan demi menanam jagun tersebut hingga kini masih memberi efek buruk bagi masyarakat di berbagai wilayah karena banjir.

Sedangkan sikap tegas dari Pemerintah terhadap aksi perambahan hutan itu, hingga kini masih dalam pertanyaan besar. Kecuali yang masih berlangsung adalah keluhan dan kecemasan masyarakat pada setiap musim hujan tiba di tiap tahunya. Tak hanya itu, kerugian masyarakat yang terdampak luapan air pun tak terbantahkan.

Minggu (28/11/2021), masyarakat sejumlah wilayah Kelurahan di Kota Bima kembali dihadapkan dengan sebuah peristiwa menyedihkan. Rumah warga baik yang berada di sekitar bantaran sungai dan lainya termasuk jalan raya (di Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota) terpantau digenangi air setinggi betis orang dewasa.

Yang tak kalah sedihnya, rumah waqrga yang berada di RT 02, RT 03 dan RT 04 Kelurahan Na’e Kecamatan Rasanae Baratr-Kota Bima, rumah warga digenangi air lebih dari setengah meter. Luapan air di dalam rumah warga yang berlokasi di sekitar bantaran sungai Ranggo itu telah berakibatkan kepada kerugian warga. Perabot rumah tangga mereka terlihat di genangi air. Pun demikian halnya dengan keperluan anak-anak mereka yang sekolah.

Masih dalam liputan langsung Media ini, peristiwa luapan air di rumah warga yang tak kalah parahnya akibat banjir yang terjadi sejak pukul 12.15 Wita itu juga terjadi di sejumlah Lingkungan (RT) di Lewi Jambu Kelurahan Ule Kecamatan Asakota-Kota Bima. Luapan air setinggi sekitar pinggang orang dewasa di sana juga berdampakan kepada kerusakan perabot rumah tangga warga.

Lagi-lagi liputan langsung Media ini melaporkan, genangan air juga terjadi di sejumlah RT di wilayah Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota-Kota Bima. Lupan air yang menimpa sejumlah Lingkungan di Kelurahan Melayu tersebut, disebabkan oleh sempitnya aliran sungai dan juga tumpukan sampah yang dibawa banjir. Tingginya luapan air di sejumlah lingkungan tersebut dijelaskan mencapai paha orang dewasa.

Tontonan kurang menarik terkait luapan air setinggi setinggi paha orang Dewasa juga terjadi di sejumlah RT di wilayah Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda-Kota Bima. Para terdampak luapan air di sejumlah RT di Kelurahan Santi ini, terlihat berjibaku membersihkan rumah dan perabotan yang digenangi air.

Masih soal luapa air akibat intensitas hujan sedang-lebat yang terjadi, juga menimpa sejumlah Lingkungan di wilayah Kelurahan Jadi Baru Kecamatan Asakota-Kota Bima. Liputan langsung Media ini juga melaporkan, di tengah luapan air yang menimpa rumah-rumah warga tersebut-Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE terlihat tak tinggal diam.

Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE Melihat Secara Langsung Luapan Air Yang Menimpa Warganya di Wilayah Kelurahan Sarae, Minggu (28/11/2021)

Minggu sore (28/11/2021) sekitar pukul 16.25 Wita, Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE terlihat menggunakan sepeda motor guna melakukan pemantauan secara langsung warganya yang terdampak luapan air. Pada moment tersebut, Lutfi dibonceng oleh Kabid Darlog pada BPBD Kota Bima, Nazamudin S.Sos alias Crizna.

Keduanya menggunakan sepeda motor untuk tujuan memantau warga terdampak luapan air di sejumlah wilayah di Kota Bima.Namun sebelumnya, Lutfi terlihat melakukan pemantauan secara langsung warganya yang terdampak banjir di Lingkungan Gilipanda Kelurahan Sarae maupun di sejumlah Lingkungan yang terdampak banjir di wilayah Kelurahan Nae.

Pertanyaan tentang wilayah mana saja yang terdampak banjir pada Minggu (28/11/2021), kini dijelaskan oleh Kabid Darlog pada BPBD Kota Bima, Nazamudin S.Sos alias Crizna. Luapan air akibat banjir tersebut diakuinya terjadi di 14 Kelurahan di Kota Bima. Dan dalam kaitan itu pula, Walikota Bima melaksanakan inspeksi dan peninjuan di beberapa wilayah terdampak banjir.

14 Kelurahan yang terdampak banjir tersebut antara lain Melayu, Jatibaru Barat, Jati Baru Timur, Jatiwangi, Sarae, Penatoi, Mande, Kendo, Santi, Pena Na'e, Na'e, Lewirato Dan Beberapa Kelurahan lainya. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusdalops BPBD Kota Bima, jumlah KK terdampak lebih kurang 1059 KK. “Data ini masih bersifatb sementara,” terang Crizna.

Selanjutnya pihaknya masih menunggu input data dari sejumlah relawan dilapangan yang sejak awal hingga kini diakuinya menghadapi kondisi dimaksud. Menyikapi soal itu, diakuinya bahwa Walikota Bima telah mengintruksika secara langsung kepada seluruh OPD dan TRC untuk bersaqma-sama melakukan penanganan secara optimal terhadap masyarakat yang terdampak banjir tersebut.

“Tak hanya itu, Walikota Bima juga memerintahkan seluruh Kepala OPD agar segera melaksanakan operasi tanggap darurat terhadap warga yang terdampak banjir dimaksud,” papar Crizna.

Crizna kemudian meminta agar warga terdampak banjir di Kota Bima tetap bersabar dan tegar menghadapi kondisi ini. Dan Pemkot Bima, dijanjikanya tak pernah tinggal diam di dalam menyikapi kondisi warganya yang terdampak banjir ini.

“Walikota Bima tentu saja bekerja. Beliau (Walikota Bima) turun langsung ke sejumlah wilayah guna melihat secara langsung warganya yang terdampak banjir hari ini,” pungkas Crizna.

Pantauan langsung Media ini di lapangan, intensitas banjir yang terjadi khususnya di wilayah Kota Bima berakhir sekitar pukul 16.45 Wita. Selanjutnya, luapan air yang terjadi di pemukiman warga terlihat mulau turun secara berangsung-angsur mulai sekitar pukul 16.50 Wita. Pun demikian pula halnya dengan debit air di alur sungai Melayu (turun secara berangsung-angsur). Dan hingga kini kondisi aliran sungai di wilayahitu terlihat sangat normal seperti biasanya.

Kondisi alur sungai yang diakui normal juga terjadi di sungai Padolo Kecamatan Rasanae Barat-Kota Bima. Sementara warga yang terdampak banjir, hingga kini masih berjibaku membersihkan sisa-sisa lumpur di rumahnya masing-masing. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.