Sempat Mangkrak Puluhan Tahun, Pembangunan Masjid Raya Almuwahidin Akan Tuntas Diakhir Era HML

Masjid Raya Almuwahidin Kota Bima.

Visioner Berita Kota Bima-Masjid termegah Almuwahidin merupakan ikon Kota Bima, letaknya di tengah jantung Kota, tepatnya di Kelurahan Paruga dan Pane. masjid ini merupakan bangunan bersejarah pada masa awal terbentuknya daerah Bima. Sejak pemekaran Kota dan Kabupaten Bima, Kompleks ibadah ini dikelola oleh sebuah yayasan yang bernaung didalam organisasi pemerintahan Kota Bima. 

Semenjak H. Muhammad Lutfi (HML) dilantik menjadi Walikota Bima, pengelolaan masjid dialihkan ke Pemkot Bima lewat skema hibah (tukar guling). Sehingga segala tanggung jawab atas aset tersebut beralih ke Pemkot. Akhirnya, pada tahun 2021 anggaran sebesar 10 miliar rupiah digelontorkan Walikota Bima H. Muhammad Lutfi (HML) untuk merealisasikan visi misinya saat masa kampanye kepala daerah 2018 silam. Setelah direnovasi, masjid raya terlihat sangat indah dari segi arsitektur, dekorasi, interior hingga eksterior. Lantai-lantainya pun diperbaruhi dan tak lupa semua peralatan penunjang ibadah juga diganti baru. 

Kebijakan HML merenovasi masjid bersejarah ini pun mengakhiri masa 'penantian' panjang selama kurun waktu 20 tahun terakhir. 

Kadis Pekerjaan Umum (PU) Agus Purnama kembali merilis tahapan pekerjaan untuk pembangunan tahap II Masjid Raya Almuwahidin ditahun 2023 ini. 

Agus menitikberatkan pekerjaan tahap II ini untuk pembangunan pagar, salasar dan taman. Saat ini progres pekerjaan dalam tahapan proses persiapan administratif (termasuk tanderisasi).

"Pasti tahun 2023 ini pekerjaan lanjutanya. Kita akan bangun pagar, salasar dan taman agar Masjid Raya Almuwahidin terlihat megah dan kokoh," terangnya Kamis (12/1/2023) dikutip madambojonews.com.

"Kita upayakan secepat mungkin karena ini merupakan atensi Walikota Bima. Saat ini kami masih menggodok komponen administratifnya," tambanhya.

Pasca lengsernya H. Zainul Arifin (Abu Ya) dari jabatan Bupati Bima pada tahun 2002 silam, praktis tidak ada kebijakan atau wacana apapun untuk melanjutkan perjuangan Abu Ya untuk merenovasi masjid ikonik itu. Mulai dari zaman H. Fery Zulkarnain sampai periode Kota Madya era HM. Nor Latif dan H. Qurais, tidak ada perubahan nyata pada masjid agung Almuwahidin. Perubahan baru hadir, saat HML merealisasikan visi-misinya untuk membangun kembali masjid itu tahun 2021 lalu. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.