Penandatanganan MoU Smart City, Walikota Belajar Dari Kota Bandung
![]() |
Penandatanganan MoU Smart City |
Sejak
H. Ridwan Kamil ST, MUD menjadi Walikota Bandung hingga sekarang ini yang
mengandalkan sistim Online, praktis mampu mengakselerasi berbagai kemajuan di
Kota Bandung. Alhasil, Kota Bandung mendapat julukan sebagai Kota Samrat City
nomor dua di Asia.
Rabu (12/7/2017), Walikota Bandung
Ridwan Kamil hadir di Kota Bima. Kehadirannya, lebih kepada menandatangani MoU
Smart City dengan Pemkot Bima. Penandatanganan MoU tersebut, lebih kepada
mengajarkan kepada Kota Bima agar menempatkan Kota Bandung sebagai “guuru
kemajuan”.
Pada sambutannya di moment
penandatanganan MoU tersebut, Walikota Bima HM. Qurais H. Abidin menjelaskan,
pihaknya belajar sekaligus meminta ilmu dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung
yang sudah mendunia, khususnya dibidang Smart City terutama di Asia. “Kita
belajar kepada Kota Bandung untuk memperbaiki daerah ini, terutama soal Smart
City. Sebab, Kota Bandung dengan Smart Citynya sudah mendunia, terutama di
Asia,” terangnya.
Pada acara penandatangan MoU yang
dihadiri oleh Ketua DPRD setempat Feri Sofiyan SH, seluruhh Pimpinan
Instansi-SKPD dan jajaran FKPD Kota Bima tersebut mengungkap, Kota Bandung juga
pernah dijadikan sebagai tempat pertemuan penting Tokoh-Tokoh dan Walikota
sedunia. “Dan saya pernah terlibat di dalamnya,” ujarnya.
Ruang lingkup MoU ini lebih kepada
masalah perkembangan di sejumlah bidang. Diantaranya, E-goverment, pengembangan
kebudayaan dan pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif, pengembangan sumber
daya manusia (SDM), promosi dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah,
dan industri perdagangan dan investasi.
“Tadi di mobil, saya sudah berbicara
dengan Pak Walikota Bandung ini. Di mobil itu pula, Walikota Bima menanyakan
apa potensi di Bima. Saya menjawab, lebih kepada palawija dan peternakan.
Dibidang peternakan, sapi dan kambing di Bima bisa melahirkan sendiri, itu
lebih karena saking suburnya. Oleh karena itu, saya mohon kepada Walikota Bandungn
untuk mengajak Investasi untuk menanamkan modalnya di Bima,” papar Qurais.
MoU, juga terkait dengan perencanaan
daerah. Dan Walikota Bandung ini, diakuinya sebagai ahlinya. “Selanjutnya, ada
ketahananj pangan dan pertanian, serta bidang lainnya yang disepakati sesuai
dengan kebutuhan kedua daerah (Kota Bandung dengan Kota Bima). Dan MoU ini,
juga sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan Kota Bima saat ini,” urainya.
Qurais juga memaparkan, empat bulan
silam Kota Bima dihajar oleh banjir bandang. Namun, kini diakuinya sudah 90
porsen kota Bima dan masyarakatnya sudah hampir pulih. Selain itu, Qurais juga
melaporkan kepada Walikota Bandung dengan pembangunan di Kota Bima.
“Antara lain, kami sudah menentukan
tujuh titik untuk pembangunan. Yakni di perbatasan antara Kabupaten Bima dengan
Kota Bima yakni bangunan Manggusu Waru yang mencerminkan tentang Filosofinya
orang Bima. Di sana juga, ada Bunga Olianda yang disukai oleh Walikota Bandung.
Oleh karena itu, saya tegaskan kepada pegawai agar menanamkan seribu phon bunga
tersebut dan kemudian akan kita antarkan ke Kota Bandung,” katanya. “itu
menanandakan bahwa Bandung dan Bima sudah bersaudara yang ditandai dengan
Bunga,” harapnya.
Titik pembangunan kedua ada di
pantai Lawata dan ketiga adalah Amahami sekaligus tempat didirikan Masjid
Terapung. Masjid terapung yang fotonya sudah diterima oleh Walikota Bandung
ini, itu diambil dari nilai-nilai kearifan lokal. Arsitketurnya adalah bunga
satako (bunga setengakai), itu merupakan motif tenun khas Bima.
“Dan
Nggusu Waru (segi delapan), itu maksudnya delapan aspek yang dimiliki oleh
seorang pemimpin menurut filosofi kebudayaan Bima. Dan Uma Lengge (lumbung)
sebagai tempat bagi orang Bima untuk menyimpan padi yang sampai sekarang masih
ada di Wawo dan Sambori. Uma Lengge, juga merupakan lambang kemakmuran
masyarakat Bima,” urainya.
Selanjutnya, adalah aspek
pengembangan pelabuhan Bima. Sekarang pengembangan pelabuhan Bima, diakuinya sudah meningkat. Hal itu
dibuktikannya melalui adanya bongkar muat barang dengan menggunakan container.
“Ada
juga peningkatan infrastruktur Perkotaan. Dan yang lebih penting lagi adalah,
penataan ruang terbuka hijau dan taman kota, peningkatan ekonomi kreatyif
khususnya ntenun ikan dan pengolahan makanan. Kota Bima perlu banyak belajar
dari Kota Bandung. Itu dimaksudkan agar mampu memanfaatkan sumber daya Kota
Bima yang terbatas ini menjadi optimal untuk menentukan berbagai agenda
pembangunan daerah,” haranya lagi.
Qurais kemudian berharap, semoga
kerjsama ini membawa manfaat bagi kedua daerah, dan menjadi tonggak kemiteraan
yang berkelanjutan. “Saya juga memohon kepada Walikota Bandung untuk membantu
design plafon Masjid Terapung di Amahami itu. Sebenarnya ada yang masu saya
katakan di sini, ya syukur-syukur kalau Walikota Bandung juga membantu biaya
plafon Masjid tersebut,” pinta Qurais.
Liputan langsung Wartawan pada
moment tersebut melaporkan, acara kemudian ditindaklanjuti dengan sambuta dari
Walikota Bandung. Tercatat sekitar satu jam lebih Walikota Bandung memaparkan
tentang berbagai aspek pembangunan, beragam bentuk pelayanan terhadap publik
yang menggunakan sistim elektronik hingga
Kota Bandung diakui dunia khususnya di Asia sebagai Smart City.
Acara
kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU Smart City oleh Walikota Bima
HM. Qurais H. Abidin, Walikota Bandung H. Ridwan Kamil ST, MUD, dan Ketua DPRD
Kota Bima Feri Sofiyan SH. Penandatangan MoU tersebut, disaksikan oleh Kapolres
Bima Kota AKBP Nurman Ahmad Ismail SH, SIK dan Dandim 1608 Bima Letkol Czi
Yudil Hendro. Usai penandatangan MoU tersebut, kegiatan dilaksanakan dengan
pertukaran cendera mata antara Walikota Bima dengan Walikota Bandung.
Masih dalam liputan langsung
sejumlah awak media, acar tersebut juga dihadiri oleh berbagai Tokoh.
Diantaranya Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Ketua MUI Kota Bima
dan lainnya. Dan, Walikota Bandung beserta rombongannya meninggalkan kantor
Walikota Bima sekitar pukul 12.00, dan kemudian melanjutkan perjalanan untuk
berkunjung ke Ponpes Al-Husaini.
Pada
Ponpes tersebut, Walikota Bandung diterima langsung oleh Pengurus Yayasan
Al-Husaini yang juga mantan Wakil Walikota Bima, yakni H. Umar H. Abubakar, BA.
Dan di Ponpes itu pula, Walikota Bandung sempat melaksanakan kegiatan Sholat
Dzuhur secara berjamaah di Masjid di Ponpes itu yang juga melibatkan Walikota
Bima. Usai Sholat Dzuhur, Walikota Bandung kemudian melanjutkan perjalanan ke
Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bima yang berlokasi di Kedo-Kecamatan Asakota.
(Rizal/Must/Buyung/Wildan-ADV)
Tulis Komentar Anda