Apes Nasib WHY, Dipacari Hingga Punya Anak Namun Oknum Brimob Berinisial IMS Justeru Diduga Mangkir

WHY dan Anaknya Saat Berada di Ruang Propam
Polda NTB Saat Itu

Visioner Berita Kabupaten Dompu-WHY (35) merupakan warga asal salah satu Desa di Kabupaten Dompu. Ia mengaku berpacaran dengan seorang oknum Sat Brimob Dompu berpangkat Brigadir berinisial IMS selama lebih dari satu tahun lamanya.

Selama lebih dari satu tahun itu pula, ia mengaku “sering berhubungan intim” dengan IMS. Diakuinya, dugaan hubungan intim dengan IMS terkadang tiga kali dalam seminggu, kecuali disaat menstuasi. Tak pelak, dugaan hubungan terlarang tersebut pun berbuah mala petaka buat WHY.

Yakni WHY hamil hingga kini telah melahirkan seorang anak laki-laki berumur 7 bulan dan wajahnya diakui sangat mirip dengan IMS. Namun janji IMS untuk bertanggungjawab atas anak tak berdosa yang lahir atas dugaan hubungan terlarang tersebut, kini diduga keras menyisakan duka teramat dalam bagi WHY.

Yakni IMS diduga mangkir alias lari dari tanggungjawab. Namun kini IMS ditengarai telah menikah sirih dengan seorang wanita yang juga mantan TKW di salah satu Negara di Luar Negeri (LN) berinisial NV. NV itu dijelaskan sebagai warga di salah satu Desa di Kabupaten Dompu pula.

“Saya sudah berkali-kali mendesak agar dia bertanggungjawab dan menikahi saya secara resmi sebagaimana janjinya waktu pacaran. Namun disaat saya hamil, dia meminta agar janjin dalam kandungan saya itu diaborsi. Tetapi menolak keras permintaanya tersebut,” ujar WHY yang didampingi oleh beberapa orang Pengacara kepada Media Online www.visionerbima.com di salah satu tempat di Kota Bima, Kamis (6/7/2023).

WHY kemudian berkisah, membangun hubungan pacaran dengan IMS sejak Oktober tahun 2021 hingga Mei tahun 2022. Dugaan hubungan intim diakuinya dilakukan sejak sekitar dua minggu status berpacaran berjalan. Selanjutnya, diakuinya bahwa dugaan hubunganintim tersebut dilakukan “secara terus-menerus”, kecuali disaat dirinya mengalami menstuasi.

“Di bulan Februari itu adalah moment terakhir saya menstuasi. Di bulan Maret tahun 2022, saya tak lagi menstuasi. Di awal April 2022 itu pula yang melakukan tespek sendiri di rumah guna memastikan hamil atau sebaliknya. Hasil tespek tersebut, menunjukan bahwa saya positif hamil,” ungkapnya.

Dari hasil tespek tersebut, WHY kemudian mengaku langsung menelephne IMS. Pada hari yang sama ujarnya, IMS kemudian membawa dua tespek untuk membuktikan kehamilan WHY.

“Pada hari yang bersamaan, kami berdua melakukan tespek. Hasil tespeknya, saya positif hamil. Pada saat yang bersamaan, dia mengajak saya untuk melakukan tes kehamilan pada Dokter ahli kandungdan di Dompu. Namun karena melihat gelagatnya yang agak berbeda, akhirnya saya untuk mengetes kehamilan pada Dokter dimaksud. Sebab, dia maunya agar saya mengaborsi janin dalam kandungan dimaksud,” bebernya.

WHY kembali mengaku, disaat sedang mengandung itu IMS mengaku telah mendaftarkanya ke salah seorang Dokter di Kabupaten Dompu. Yakni untuk tujuan memastikan kehamilan WHY.

“Namun secara diam-diam saya mendatangi tempat praktek Dokter tersebut. Yakni untuk memastikan apakah benar dia sudah mendaftarkan diri saya untuk dites kehamilan atau sebaliknya. Namun setelah melihat buku daftar pada Dokter praktek tersebut, ternyata nama saya tidak ada. Padahal sebelumnya, dia menelephone saya dan menjelaskan sudah mendatarkan nama saya di Dokter itu. Di situlah saya mulai ragu untuk didampingi oleh dia. Saat itu di Dokter Putu,” terangnya.   

Atas keraguanya yang sangat tinggi tersebut, akhirnya saat itu WHY meminta bantuan seorang Provost pada Sat Brimob Dompu untuk mendampinginya melakukan tes kehamilan pada Dokter ahli kandungan setempat. Yakni di tempat prakteknya Dokter Sanoko.

“Karena saya tidak mendapat jadwal tes kehamilan pada Dokter Putu, akhirnya saya bersama seorang Provost tersebut melakukan tes kehamilan di tempat prakteknya Dokter Sanoko. Namun di Dokter Sanoko itu, ternyata saya tidak bisa melakukan tes kehamilan terhadap satu orang pasien saja. Maksudnya, maunya Dokter Sanoko adalah melakukan pemeriksaan kehamilan minimal untuk tiga orang pasien. Namun saya sempat melakukan tes kehamilan pada Dokter sanoko dan hasilnya juga jelas,” papar WHY.

Tak puas dengan hasil yang diperoleh di Dokter Sanoko, WHY bersama seorang Provost tersebut kemudian kembali mendatangi Dokter Putu untuk melakukan tes kehamilan. Saat itu ada dua orang Provost pada Sat Brimob Dompu yang mendampinginya.

“Saya harus menunggu jadwal yang lumayan lama untuk mengets kehamilan di Dokter Putu tersebut. Namin akhirnya saya dites kehamilan di sana. Pada moment yang bersamaan, saya didampingi oleh dua orang Provost Sat Brimob Dompu tersebut. Disaat saya tes kehamilan di Dokter Putu itu, dua orang Provost tersebut mendokumentasikanya baik berupa foto maupun video. Hasilnya, Dokter Putu menyatakan bahwa saya positif hamil. Hasil tes kehamilan pada Dokter Putu tersebut, ada buktinya di tangan saya,” bebernya lagi.

Namun sebelum melakukan tes kehamilan di Dokter Putu hingga memastikan bahwa dirinya Hamil, WHY mengaku telah melaporkan terlebih dahulu kepada pihak Sat Brimob Dompu. Setelah Dokter Putu menyatakan bahwa saat itu dirinya positif hamil, namun WHY menyatakan telah kehilangan kontak dengan IMS.

“Nomor HP dan WA saya ia blokir sejak Mei 2022. Sejak saat itu hingga melahirkan anak yang sudah berusia 7 bulan ini, saya sudah tidak bisa lagi menghubunginya. Sebab, nomor HP maupun WA saya sudah ia blokir,” ucapnya sembari meneteskan air mata.

Ia mengaku menyerahkan “kehormatanya” kepada IMS karena yang bersangkutan (IMS) berjanji akan bertanggungjawab dan menikahinya. Namun setelah dirinya hamil, WYH mengaku bahwa secara tiba-tiba IMS mengaku tidak siap untuk menikahinya.

“Pada waktu yang bersamaan, IMS mengaku sudah ada calon istrinya. Dan saat itu pula ia mengaku sudah menyiapkan catering sebagai tanda untuk menikah dengan mantan TKW dimaksud. Hal itu dia ucapkan sekitar Mei tahun 2022,” tutur WHY.

Atas nasib naas yang menimpanya tersebut, WHY mengaku telah diketahui oleh kedua orang tuanya. Dan dalam kaitan itu pula, kedua orang tuanya menginginkan agar IMS menikahi WHY baik secara Agama maupun Negara. Harapan tersebut, lebih kepada pertimbangan status resmi, akta kelahiran dan perkembangan selanjutnya bagi anak keci tak berdosa itu pula.

“Saat melahirkan anak ini, saya menelepone personil Brimob yang ada di Mataram-NTB. Tujuanya untuk memberitahukan kepada IMS bahwa saya telah melahirkan. Namun jawaban yang saya terima, peronil Brimob tersebut menyatakan Insya Allah akan menyampaikanya kepada IMS. Tetapi sejak saat itu hingga sekarang, tak ada lagi kabar dari mereka,” keluhnya.

Kasus ini pun diakuinya ditangani oleh pihak Propam Polda NTB. Saat sidang soal etik oleh pihak Propam Polda NTB, WHY juga mengaku membawa serta anak kecil yang masih berusia 7 bulan yang lahir atas dugaan hubungan di luar nikah dengan IMS.

“Kasus ini sudah disidangkan oleh pihak Propam Polda NTB. Berdasarkan informasi soal putusan sidang etik tersebut, dikabarkan bahwa IMS sudah dilakukan Pemberhentian Dengan Tidak Dengan Hormat (PTDH). Namun bersadarkan informasi yang saya peroleh, IMS mengajukan banding atas PTDH tersebut,” katanya.

Untuk membuktikan apakah anak usia 7 bulan tersebut adalah hasil hubungan terlarangnya dengan IMS atau sebaliknya, WHY akhirnya menempuh jalur tes DNA. Sampel tes DNA tersebut ujarnya, sudah diambil beberapa hari lalu baik kepada IMS, saya dan anak kecil ini. Dan posisi pengambilan sampel DNA terhadap keduanya, saat itu juga disaksikan oleh saya sendiri,” ucap WHY.

Tes DNA tersebut dilakukan ungkapnya, yakni atas permintaan IMS itu sendiri. Namun ketika hasil tes DNA nantinya memastikan bahwa anak kecil terebut adalah anaknya IMF, dihadapan pihak Sat Brimobda NTB IMS memaparkan hal yang justeru dinilai sangat menyinggung perasaan WHY.

“Di hadapan personil Sat Brimobda NTB, IMS mengaku jika itu anaknya maka akan sanggup membesarkanya hingga menjadi seorang Polisi. Namun dia meminta kepada saya untuk mengikhlaskan pernikahanya dengan NV. Dan jika hasil tes DNA tersebut memastika itu anaknya,IMS meminta agar anak ini diserahkan kepada dia pula. Namun permintaanya itu saya menolaknya dengan keras,” tegas WHY.

WHY menyatakan, untuk kembali dalam genggaman IMS adalah hal yang sangat tipis. Itu disebabkan oleh rasa sakit yang menderanya. Dan bahwa atas peristiwa yang menimpanya itu, WHY mengaku diduga sering dihina di beranda Media Sosial (Medsos) oleh NV.

“Di beranda Medsos, NV meminta kepada para nitizen untuk tidak percara dengan orang yang mau merusak rumah tangganya dengan IMS. Berdasarkan kabar yang saya dapatkan bahwa antara IMS dengan NV sudah menikah sirih. Tetapi setahu saya, seorang Aparat itu tidak boleh menikah secara sirih,” ujarnya lagi.

Setelah nantinya hasil tes DNA memastikan bahwa bocah kecil tak berdosa tersebut lahir atas hubungan terlarangnya dengan IMS, WHY menegaskan akan menuntut IMS secara pidana pula. Dan sejumlah Pengacara dimaksud, menyatakan sudah sangat siap mendampingi WHY untuk menggugat IMS melalui jalur pidana.

“Kita tunggu dulu hasil tes DNA. Jika hasil tes DNA memastikan bahwa di kecil ini anaknya IMS, maka saya menggugatnya melalui jalur hukum pidana,” ucapnya lagi.

WHY menambahkan, pihak Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Dompu sangat setia mendampinginya. Proses pendampingan tersebut, diakuinya dilakukan sejak awal dan bahkan masih berlangsung sampai dengan saat ini.

“Kepada pihak LPA Kabupaten Dompu, saya nyatakan apresiasi dan terimakasih. Sebab, Lembaga tersebut sangat setia mendampingi saya. Proses pendampingan tersebut dilakukan oleh pihak LPA Dompu hingga ke Mataram-NTB,” pungkasnya. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.