Lila Ramadhani Sukendy : Politisi Perempuan Muda Partai Golkar, Caleg Cerdas di Dapil 3 Kabupaten Bima

Lila Ramadhani Sukendy (dok.visionerbima)

Visioner Berita Kabupaten Bima-Soal peran perempuan di panggung politik atau ruang publik di Indonesia tentu bukan hal baru. Walau jumlahnya sangat sedikit, itu pun mereka yang memiliki mental kuat dan akses pendidikan yang cukup. Tetapi harus diakui pula asumsi sebagian orang masih banyak yang menganggap keterlibatan perempuan dalam politik hanya sebagai pelengkap. Sekedar memenuhi kuato 30 persen sebagaiman amanat undang-undang. Meski zaman terus berubah dan pemikiran manusia makin maju, visi kesetaraan harus diwujudkan bersama.

Kehadiran Lila Ramadhani Sukendy menunjukan warna baru dalam perpolitikan Kabupaten Bima khususnya di Dapil 3 Kabupaten Bima, meliputi kecamatan Donggo, soromandi, Sanggar dan Tambora. Pastinya ia memberi nuansa baru bagi kemajuan kaum perempuan, menambah kualitas politisi perempuan di Bima NTB. Perempuan muda dan cerdas, diusia 24 tahun memilih partai Golkar sebagai sarana politik untuk mewujudkan cita-cita politiknya pada pemilu 2024. Ia lahir di Desa Kore Kecamatan sanggar tahun 1999 silam. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 1 Kore, lalu melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Kota Bima. Setelah tamat SMP, ia pindah ke  Jawa Timur dan melanjutkan pendidikan di SMA Dharma Mulya Surabaya. 

Politis perempuan muda partai Gokkar ini merupakan alumni kampus yang sangat bergengsi di Indonesia, ia lulus pada tahun 2020 di Universitas Ciputra Surabaya dengan predikat Magna Cum Laude atau IPK  3,88/4,0 pada Jurusan manajemen bisnis internasional, bidang Kewirausahaan Sosial.

Politisi yang menyukai kucing ini merupakan seorang pengusaha muda, ia seorang Manajer Program Organisasi Pendukung Kewirausahaan Surabaya dan Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Memiliki segudang pengalaman serta menjadi penggerak dan penggagas pada beberapa perusahan, pada tahun 2019 ia jadi Quality Assurance di perusahan Du' Anyam yang berlokasi dilokasi di Jakarta. Sebuah perusahan yang focus menciptakan produk anyaman melalui penganyam yang paling otentik. Kemudian pada Januari 2020 - Juni 2021, ia jadi Admission Consultant pada perusahan Vista Education yang ada di Surabaya. Salah satu perusahaan pendidikan nasional yang menawarkan studi di luar negeri dan pembelajaran bahasa dan program akademik di seluruh dunia.

"Dulu saya pernah bekerja jadi konsultan pendidikan untuk mengirimkan mahasiswa indonesia ke luar negeri. Kami memiliki spesialis dalam persiapan dan manajemen studi luar negeri di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Italia, Selandia Baru, Swiss, Singapura, Cina dan Malaysia,” katanya saat ngobrol santai di kampoeng lahila Desa Kala. 

Selanjutnya, perempuan yang hobi bermusik dan travelling ini, pada Januari 2023 – Sekarang jadi Founder pada perusahan Kulawarga Living yaitu perusahaan manajemen properti yang dikhususkan untuk menyediakan hunian nyaman di Surabaya. Lalu di Bima ia jadi Co-Founder & Farmer pada perusahan Tambora Nusa yang bergerak pada bidang pertanian, selalu dedikasikan agar tercapainya ketahanan pangan dan keberlanjutan melalui praktik pertanian yang inovatif. Kini ia masih jadi Program Manager pada Social Innovation Acceleration Program (SIAP), yaitu platform pembelajaran, inkubator, dan akselerator untuk wirausaha sosial pada tahap awal. Melalui organisasi SIAP ia banyak melakukan inovasi dan akselerasi di Indonesia, seperti resiko banjir di semarang, terus pencarian air bersih di Makassar, pendidikan dan pelatihan anak muda di Maluku, mengelolah sampah disalah satu pulau di Bandar lampung dan mengelolah persampahan di daerah pariwisata di bali.

"Aspirasi jangka panjang saya adalah menyelesaikan masalah sosial, lingkungan, ekonomi, dan memberikan dampak. Bersama perusahaan tempat saya bekerja sekarang, kami berkomitmen membantu wirausahawan sosial menebarkan dampak yang lebih besar di seluruh Indonesia. Kami menangani masalah yang  interdisciplinary dan Multidisciplinary, dari manajemen persampahan, pemberdayaan kaum marjinal, sampai akses air," jelasnya.

Politisi cantik berzodiak Capricorn memiliki kemapuan untuk menyelesaikan masalah sosial dan lingkungan dengan cepat. Pengalamannya pada oraganisasi development yang dijalani sekarang sangat memberi dampak positif terhadap kehidupan sosial masyarakat. Maka ia menilai di dunia politik akan bisa menggerakkan perubahan lebih massif lagi. 

"Politik itu saya melihat sebagai sarana membawa perubahan. Jadi politikus itu saya melihat sebagai agen of change. Bukan sekadar power, otoritas dan kebanggan semata. Melainkan legasi yang harus diturunkan terus menerus perubahannya, sehingga berdampak positif pada daerah sekitarnya," terangnya.

Caleg Dapil 3 Kabupaten Bima

Lila sapaan akrabnya, menyadari usianya sangat mudah masuk ke arena politik praktis. Pengalaman kerja baru tiga tahun, tapi sebagai perempuan kepekaannya terhadap masalah sosial begitu tinggi.

"Saya cukup muda, baru 24 tahun, jadi mungkin yang menggerakkan saya lebih ke perasaan, saya percaya perempuan mempunyai rasa empati yang besar dan daya mendengar yang cukup baik. Ada masalah sosial yang perlu diselesaikan dengan cepat, tak perlu menunggu lama," tuturnya.

Walau banyak meragukan pada politisi muda, namun berbeda dengan Lila yang sangat optimis dengan harapannya bahwa anak muda bisa berkerja dengan baik, serta memegang teguh nilai-nilai yang baik.

"Terjun di dunia demokrasi ini, saya berkomitmen menjadi politisi yang berintegritas dan beretika, serta memegang tegung pada nilai moral (moral value). Bagi saya tanpa ketiga nilai tersebut maka politisi bisa menggunakan powernya untuk kepentingan dirinya. Maka politikus juga harus memiliki human valuae, mempunyai isu-isu yang diangkat sendiri sesuai visi jangka panjang," pungkasnya.

Informasi, politisi cantik yang ramah ini pernah meraih penghargaan, diantaranya Best Community Impact (Mei 2019, IBM Practice Awards), Best Networking (Mei 2019, IBM Practice Awards), Best Performance (November 2018, Social Innovator Awards). Ia juga mempunyai sertifikasi keahlian pada Managemen Produk Binar Academy Wave 9, 2021. (Fahriz)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.