IMKOBI Mataram Promosi Keberagaman Budaya Bima di Taman Loang Baloq Melalui Pergelaran Seni Budaya Pesona Mbojo
![]() |
Dokumentasi foto IMKOBI Mataram bersama Kepala Dinas Pariwisata NTB di Taman Loang Baloq Mataram, Senin (17/03/2025) |
Visioner Berita Mataram-Dalam rangka melestarikan budaya dan memperkenalkan kekayaan seni tradisional Mbojo (Bima) kepada generasi muda, Ikatan Mahasiswa Kota Bima (IMKOBI) Mataram gelar pentas seni budaya Mbojo di Taman Loang Baloq, Mataram pada, Senin (17/03/2025).
Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 17 hingga 24 Maret 2025 mendatang. Pertunjukan pentas seni "budaya Mbojo" ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Baik tokoh masyarakat, tokoh adat maupun akademisi pemerhati budaya. Juga dihadiri mahasiswa dan masyarakat Bima. Pun, dihadiri tokoh penting di NTB seperti Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaludin Maladi, S.Sos., MT. Sekaligus membuka secara resmi kegiatan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah positif mahasiswa IMKOBI telah menunjukkan budaya lokal Bima di Mataram. Telah memberikan akses informasi kepada masyarakat umum untuk lebih dekat mengenal budaya Mbojo," apresiasi Kepala Dinas Pariwisata, Jamaludin Maladi dalam sambutannya.
Dia mengatakan pentingnya promosi budaya mengingat NTB memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Termasuk budaya Sasambo yang meliputi Lombok, Sumbawa, dan Bima.
"Kegiatan seperti ini sangat penting untuk dilakukan. Memastikan bahwa seni dan tradisi kita tetap hidup di tengah kemajuan zaman. Budaya bukan hanya warisan, tetapi juga jati diri yang harus kita banggakan dan lestarikan," tegas Jamaludin Maladi.
Oleh karena itu sambung dia, budaya Sasambo yang mencakup seluruh kebudayaan di Lombok, Sumbawa dan Bima harus kita promosikan secara bersama.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya menghidupkan keberagaman di NTB melalui pentas budaya seperti ini. Sebab, budaya adalah kekayaan terbesar daerah kita NTB," terang Jamaludin Maladi.
Pada kesempatan yang sama, M. Alfarizi, SH, Ketua Umum IMKOBI Mataram dalam sambutannya menyampaikan, pesona Mbojo 2025 bukan hanya menjadi ajang hiburan. Tetapi juga bentuk nyata pelestarian warisan budaya yang harus diteruskan kepada generasi mendatang.
"Tidak boleh berhenti disini saja. Keberagaman budaya yang ada di NTB harus kita jaga dan kita rawat baik melalui pertunjukan maupun pameran. Supaya generasi mendatang memiliki semangat yang sama dalam menjaga dan mewarisi kekayaan budaya kita ini," ujar Alfarizi.
Dia berharap, acara ini dapat berkembang lebih besar kedepannya. Dan menarik partisipasi, minat dari generasi muda.
"Kita berharap momen pesona Mbojo kedepan akan terus berkembang," harap Alfarizi.
Pertunjukan budaya dan pameran tradisional pergelaran seni budaya tersebut menampilkan berbagai pertunjukan khas Mbojo di antaranya: tari tradisional Mbojo (pertunjukan tarian khas yang menggambarkan nilai-nilai budaya dan sejarah masyarakat Bima). Musik Tradisional (penampilan musik khas menggunakan alat musik tradisional seperti gambus dan serunai).
Ada pameran Teater Budaya (pertunjukan drama yang mengangkat kisah sejarah dan adat istiadat masyarakat Mbojo). Juga ada pameran Budaya (koleksi benda-benda bersejarah, pakaian adat, serta alat-alat tradisional masyarakat Bima).
Kemudian lomba puisi dan cerita rakyat (kompetisi sastra yang mengangkat cerita rakyat Mbojo agar tetap dikenal oleh generasi muda). Selanjutnya, acara ditutup dengan pertunjukan musik kolaborasi antara seniman tradisional dan musisi muda yang menjadi simbol sinergi antara nilai budaya lama dan kreativitas anak muda masa kini. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda