Yang Selama Ini Dibuang Jadi Sampah Kini Dirubah Jadi Uang Oleh Pokja Mahasiswa KKN Tematik UM Bima 2025

Moment Foto Bersama Pokja Mahasiswa KKN Tematik UM Bima Angkatan ke-IV Tahun 2025 Bersama Dosen Pembimbing, Mentor dan Instansi Terkait Sembari Memperlihatkan Cookies Dari Biji dan Kulit Durian


Visioner Berita kabupaten Bima-Kulit dan biji durian yang selama ini dan bahkan sampai sekarang dibuang menjadi sampah, kini dirubah menjadi uang serta berorientasi kepada peningkatan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat oleh Kelompok Kerja (Pokja) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Angkatan ke-IV tahun 2025 pada Universitas Muhammadiyah Bima (UM) Bima yang dinakhodai oleh DR. Ridwan M. Said, SH, MH (Rektor UM Bima).

Salah satu inovasi baru ini dibuktikan oleh Pokja Mahasiswa KKN Tematik Angkatan Ke-IV tahun 2025 di Desa Bumi Pajo Kecamatan Donggo-Kabupaten Bima. Inovasi ini diakuin sebagai bagian terpenting sekaligus memberi isyarat kepada masyarakat agar ke depan tidak membuang kulit dan biji durian. Tetapi diolah menjadi cookie (kue) yang diakui sangat enak untuk dinikmati serta bisa dipasarkan (dijual) guna meningkatkan nilai ekonomi dan keejahteraan bagi keluarganya.

Catatan nyata Media Online www.visionerbima.com mengungkap, Desa Bumi Pajo berada pada bagian barat Kecamatan Donggo-Kabupaten Bima. Sejak dahulu kala dan bahkan sampai saat ini, Desa Bumi Pajo tercatat sebagai salah satu Desa penghasil kopi dan durian di Kabupaten Bima. Rata-rata warga yang ada di Desa yang berada di lereng gunung ini berstatus agraris (petani).

Semula usaha para petani bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan hingga berhasil menyelesaikan dunia pendidikan anak-anaknya mulaid ari SD hingga Pasca Sarjana (S2) di Desa ini, diakui  bukan saja saja bersumber dari padi, jagung dan kacang kedelai. Tetapi sejak lama di Desa ini tumbuh dan berkembang tanaman kopi yang diakui memiliki kualitas tinggi dan laris di pasaran. Pun demikian halnya dengan durian.

Kopi dan durian tumbuh berkembang dengan sangat baik di Desa ini diakui didukung oleh unsur hara tanah (sangat subur) yang kemudian didukung oleh susuh sangat dingin. Sedangkan kopi dan durian diakui sebagai salah satu keunggulan komparatif di Desa Bumi Pajo. Tak hanya kopi dan durian yang diangkap mampu mendongkrak nilai ekonomi serta kesejahteraan masyarakat di Desa Bumi Pajo ini.

Tetapi juga tanaman lain seperti cabai, bayam, kangkung, jeruk dan lainya. Usaha-usaha para petani ini, diakui dibiayai dengan modal sendiri dan juga dukungan anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pekmab) Bima yang dinilai kurang signifikan. Namun demikian, budaya menanam tanaman yang berorientasi jangka menengah dan jangka panjang tersebut diakui hingga kini masih sangat terjaga serta terlestari di Desa Bumi Pajo ini.

Atas kreasi nyata tersebut, Desa Bumi Pajo diakui sebagai salah satu Desa yang paling sering dikunjungi oleh banyak pihak. Kunjugan tersebut bukan saja berasal dari Kabupaten Bima. Tetapi juga dari daerah lainya di Indonesia. Pihak pengunjung diakui bukan saja menikmati kopi dan durian di Desa Bumi Pajo. Tetapi di wilayah itu dijadikan sebagai salah satu lokasi yang sangat menarik untuk wisata alam kartena didukung oleh pemandangan yang sangat indah serta suguhan suasana sangat sejuk.

Di pertengahan tahun 2025 ini, salah satu sasaran Mahasiswa Pokja KKN Tematik UM Bima Angkatan ke-IV tahun 2025 hadir di Bumi Pajo hadir menawarkan opsi nyata yang bermuara kepada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat. Yakni mengolah biji dan kulit durian menjadi cookies sangat enak untuk dinikmati dan kemudian dikemas dalam kemasan yang sangat apik.

Terobosan nyata ini perankan oleh Mahasiswa KKN Tematik Angkatan ke-IV UM Bima pada Fakultas Hukum dan Ekonomi, jurusan Kewirausahaan. Rektor UM Bima, DR. Ridwan M. Said, SH, MH memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa pada Pokja KKN Tematik UM Bima Angkatan ke-IV tahun 2025 di Desa Bumi Pajo tersebut.

“Selama ini kulit dan biji durian dibuang dan kemudian menjadi sampah. Namun kini berhasil di rubah menjadi cookies yang sangat enak dinikmati, sangat layak di jual di pasar dan di manapun. Pokja Mahasiswa KKN Tematik pada UM Bima tersebut di lepas di Bumi Pajo, bukan saja menjawab secara nyata soal kerusakan lingkungan melalui penghijauan. Tetapi juga memastikan merubah kulit dan biji durian yang selama ini dibuang menjadi makanan yang enak dinikmati serta memiliki nilai jual. Opsi nyata dalam kaitan itu juga bisa menambah nilai ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat di Bumi Pajo pula,” tandas Ridwan kepada Media ini beberapa hari lalu.

Peran prospektif  di Desa Bumi Pajo terebut, diakuinya berhasil diwujudkan oleh Pokja Mahasiswa KKN Tematik tersebut bersama Dosen Pembimbingnya.Sementara pagu dana (anggaran) bai pembuatan cookies tersebut, dijelaskanya bersumber dari Kementerian terkait yang didistribusikan melalui UM Bima.

“Proses pembuatan cookies oleh Pokja Mahasiswa KKN Tematik Angkatan ke-IV UM Bima tahun 2025 bersama Dosen Pembimbingnya dan didukung oleh Mentor. Peran prospektif tersebut merupakan pemberdayaan berbasis masyarakat-pemberdayaaan masyarakat oleh Mahasiswa Desa Bumi Pajo. Proses pembuatanya, secara umum biji dan lapisan kulit durian di iris sesuai ukuranya. Selanjutnya biji dan lapisan kulit durian yang di iris tersebut dicuci dengan air hangat sampai benar-benar bersih, dibilas dengan air dingin, kulit dan biji duren tersebut ke timbangan dengan berat masing-masing 150-300 gram dan kemudian dimasukan kedalam toples. 

Selanjutnya kulit dan biji durian yang ditimbang tersebut dipindah ke dalam toples fermentasi. Proses tersebut dilakukan berulang kali sampai ketiga toples tersebut berisi. Langkah berikutnya tuangkan ragi roti yang sudah dicampur air matang dan diaduk terlebih dahulu. Dan masih masih ada beberapa langkah lagi proses pembuatan kulit dan biji durian tersebut hingga benar-benar menjadi cookies yang sangat lezat untuk dinikmati. Beberapa proses tersebut dijelaskan melalui video tutorial yang sudah disebarkan secara luas oleh UM Bima melalui beranda Medsos," ulasnya.

Upaya pemberdayaan tersebut, diakuinya mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari masyarakat Desa Bumi Pajo dan pihak-pihak lainya. Upaya nyata dalam kaitan itu, dijelaskanya sebagai titik star agar ke depan kulit dan biji durian tidak dibuang dan dijadikan sampah.

“Setiap musim durian tiba, para pedagang durian baik dari Bima maupun dari luar Bima (Lombok dan Jawa) berjejeran di sepanjang jalan di Kota Bima. Pada saat yang bersamaan, penikmat durian pun sangat banyak. Atas hal itu, para pedagang durian tentu saja mendapat banyak keuntungan. Di moment yang sama, kita juga ikut menyaksikan biji dan kuliat durian dibuang menjadi sampah. Tetapi kini Pokja Mahaswa KKN Tematik Angkatan ke-IV tahun 2025, Fakultas Hukum dan Ekonomi Jurusan Kewirausahaan hadir dengan terobosan baru. Yakni mengolah kulit dan biji durian menjadi cookies yang sangat lezat untuk dinikmati, memiliki nilai jual bagi penikatan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Setelah sukses menghadirkan sebuah terobosan yang berorientasi pada peningkatan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dalam kaitan itu di Desa Bumi Pajo, dijelaskanya bahwa hingga saat ini upaya edukasi agar masyarakat menjadikan kulit dan biji durian sebagai cookies dimaksud masih dilaksanakan. Upaya edukasi tersebut dilaksanakan melalui beranda Media Sosial (Medsos) oleh UM Bima.

“Video tentang tutorial pembuatan cookies dari kulit dan biji durian tersebut sudah dibuat dan telah diposting di beranda Medsos oleh UM Bima. Melalui kesempatan ini pula, kami berharap agar memberikan manfaat bagi masyarakat di manapun, tak terkecuali di NTB ini. Insya Allah terobosan ini sebagai salah satu wujud nyata perhatian UM Bima dalam mendorong peningkatan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (RIZAL/AL/DK/DINO) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.