Pengabdian KKNMAS UM Bima di Riau, Pengembangan UMKM Jamur Tiram Krispi-Inovasi Siap Naik Kelas

Pengabdian UM Bima Melalui KKNMAS Angkatan ke-IV Tahun 2025 diRiau-Indonesia

Visioner Berita Riau, Indonesia-KKN Tematik Angkatan ke-IV tahun 2025 pada Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima) tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan bahkan di Luar Negeri (LN) Thailand dan Taiwan. KKN Tematik ini tercatat bukan sekadar bersifat serimonial semata.

Tetapi dibarengi dengan kerja nyata dan tercermin melalui invosi-incovasi baru yang berdampak kepad apeningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Antara lain merubah lapisan kulit dalam dan biji durian menjadi cookis yang sangat lezat untuk dinikmati di Desa Bumi Pajo Kecamatan Donggo-Kabupaten Bima, invoasi sekaligus terobosan baru yakni mesin tetes air untuk tanaman jagung dan lainya di Desa Bumi Pajo.

KKNMAS UM Bima Angkatan ke-IV tahun 2025 juga menghadirkan inovasi baru. Masih di Riau, Kelompok Kerja (Pokja) KKNMAS di Riau tersebut, dijelaskan mengambil peran penting yang berorientasi kepada kenyamanan, keamanan anak-anak dibawah umur, baik secara fisik maupun psikologis. Kerja nyata dalam kaitan itu yakni melakukan upaya sosialisasi, edukasi dan pencegahan di sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN).

Soal pengembangan jamur tiram dan jamur jangkos di Riau menjadi Krispi yang diakui sangat lezat untuk dinikmati serta menjanjikan pangsa pasar bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat, diakui oleh Ketua Pokja 103 KKNMAS di Raiu yakni Bayu Saputra. Kepada Media Online www.visionerbima.com, Bayu menjelaskan bahwa di Desa Buana Bhakti Provinsi Riau tersebut memiliki banyak Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup mempuni untuk dijadikan sebagai bahan dasar  pengembangan kemandirian ekonomi masyarakat. .

Yakni mulai dari jamur tangkos yang hidup di kebun sawit serta jamur tiram yang cukup melimpah di Desa Buana Bhakti. Bayu kembali menjelaskan, jamur tangkos dan jamur tiram di sana selama ini hanya dijadikan di konsumsi setiap hari bagi masyarakat setempat.

Namun Pokja KKNMAS ini, diakuinya hadir dengan opsi yang berbeda. Yakni mengembangkan jamur tiram dan jamur jangkos ini ke arah yang lebih modern sehingga memiliki nilai ekonomis jika diolah dengan cara yang baik dan benar sesuai tuntutan global. Bayu menjelaskan bahwa dalam upaya mendorong kemandirian ekonomi masyarakat dan meningkatkan potensi usaha mikro di daerah, pihaknya membangun kolaborasi yang sangat apik dengan kami  KKNMAS kelompok 103 Buana Bhakti yang tergabung dari mahasiswa UM Bima, UM Muara Bungo, UM Magelang, dan universitas dan UM Riau.

Betuk kolaborasi tersebut tandas Bayu, yakni mengadakan program pengembangan UMKM Jamur Tiram Krisp produk olahan lokal yang tidak hanya lezat, tetapi juga bernilai jual tinggi.

“Melalui program ini, kami memberikan pelatihan dari hulu ke hilir,  mulai dari teknik budidaya jamur tiram yang efisien, proses pengolahan jamur menjadi camilan krispi berkualitas, hingga strategi pemasaran digital agar produk UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” terang Bayu.

Tidak hanya soal produksi, pihaknya juga membina aspek branding, pengemasan, dan manajemen usaha agar para pelaku UMKM benar-benar siap bersaing di era ekonomi kreatif.

“Kami percaya, jamur tiram krispi bukan hanya soal camilan. Tetapi ini tentang potensi lokal, inovasi pangan, dan pemberdayaan ekonomi dari akar rumput. Mari bersama dukung produk lokal, dukung UMKM. Sebab dari dapur sederhana, Insya Allah bisa lahir usaha luar biasa,” pungkas Mahasiswa Fakultas Hukum dan Ekonomi UM Bima ini membangun Tagline #UMKMNaikKelas, #JamurTiramKrispi #ProkerUMKM2025 #DariLokalUntukNasional #PemberdayaanEkonomi #InovasiDesa #kuliahdiUMBima#UMBIMAmaju. (RIZAL/AL/DK/DINO)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.