Pemprov NTB Targetkan Standarisasi Ornamen dan Arsitektur Khas Sasak, Samawa dan Mbojo

The moment Dr. Lalu Muhammad Iqbal dan IAI NTB dalam Musprov Vll IAI di Prime Park Hotel Mataram

Visioner Berita Provinsi NTB-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) NTB mengambil peran strategis dalam merumuskan dan menetapkan Ornamen Lokal NTB. Permintaan tersebut disampaikan Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhammad Iqbal, saat membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) VII IAI NTB di Prime Park Hotel Mataram pada, Sabtu (29/11/2025).

Gubernur berharap IAI untuk segera menemukan desain arsitektur khas tiga suku besar NTB—Sasak, Samawa, dan Mbojo—yang hingga kini belum memiliki definisi resmi. Ia mengkritisi pandangan umum yang menjadikan lumbung sebagai simbol arsitektur NTB, terutama dalam pembangunan fasilitas publik. 

"Lumbung itu ada di semua budaya, karena lumbung itu desain yang dibuat untuk penyimpanan padi, bukan tempat tinggal. Tidak ada dasar historisnya bila lumbung itu menjadi simbol NTB," ujar Gubernur NTB, Miq Iqbal sapaan akrab.

Miq Iqbal menilai ketiadaan kesepakatan tentang identitas arsitektur dan ornamen SASAMBO kerap memicu perdebatan dalam pembangunan gedung pemerintah. Karena itu, ia meminta kajian komprehensif yang melibatkan arsitek serta budayawan senior maupun muda sebagai dasar penerbitan regulasi oleh Pemerintah Provinsi NTB.

Kajian tersebut diharapkan dapat menetapkan Ornamen NTB, menentukan material, arsitektur, dan konstruksi khas daerah, sekaligus merumuskan model rumah tipikal NTB sebagai acuan resmi.

Selain itu, Pemerintah Provinsi NTB juga berencana menyusun awik-awik arsitektur sebagai kesepakatan nilai dan batasan desain, agar investor mencerminkan karakter lokal dalam setiap pembangunan. 

"Saya harap teman-teman membantu kami dan juga sebagai kontribusi IAI terhadap NTB, paling tidak memberikan kontribusi pemikiran dari bidang yang dikuasai," harap Miq Iqbal.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki itu, dalam keterangannya akan terus memastikan dukungan penuh pemerintah daerah ke IAI dan meminta proses penyusunan konsep melibatkan arsitek senior, arsitek muda, dan akademisi.

"Agar hasilnya bersifat berkelanjutan, inklusif, serta mampu menjadi identitas arsitektur yang benar-benar menggambarkan karakter NTB," pungkas Miq Iqbal.(rr)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.